jika dan hanya jika, ikut acara tmo dimana berjejer puluhan wanita cantik atau yang merasa cantik, memberi ijin untuk ‘dipilih’. dimana pria-pria terkadang harus berpuas diri menerima yang terakhir ‘tersedia’. kebanyakan mereka akan bercerita tentang kelebihan masing-masing saat perkenalan. promosi diri dengan segala cara. unjuk bakat walo kadang ancur. andai saja ikut acara itu, yang mungkin terjadi adalah seperti ini…
perkenalkan, secara fisik, sudah terlihat jelas. saya berkulit putih tua, dengan rambut yg baru tumbuh 🙂 . saya adalah pria yang suka terlambat dalam melakukan banyak hal, mulai dari mandi, berangkat kerja, bahkan sampai pada janjian. hampir selalu terlambat. jadi jika ladies yang ada di sini tidak suka dengan jam karet, silahkan selamatkan diri anda… walhasil, yang tersisa adalah mereka yang penyabar, atau bahkan suka ngaret juga (bisa untuk lomba ngaret nih). paling banyak 1 orang tersisa. kalau semuanya waras, mati semua lampunya :p
perkenalan kedua, kalau masih ada yang bertahan. saya suka ngupil, suka kentut sembarangan, sangat sulit berbicara serius seperti sewajarnya orang serius. kalau beruntung, yang tersisa (lampu masih nyala) adalah mereka yang santai (kalau ada), suka kebebasan, easy going, humoris, atau yang pendengarannya terganggu..
kalau ternyata secara ajaib masih ada yang khilaf bertahan, entah karena penasaran atau lampu podiumnya error, shock therapy terakhir akan seperti ini..
saya bekerja sebagai ***** dengan gaji yang sangat mungkin lebih kecil dari pengeluaran ladies sekalian. saya sering lebih prioritas pada hobi daripada hal yang lain.
syukur-syukur kalo ada yang tersisa, barulah diseleksi penampilannya karena pastinya user interface (tampilan) juga penting. sifat, sudah dengan sendirinya terseleksi sebelumnya. yang tersisa sudah tentu mampu menerima segala kekurangan yang ada. hal-hal yang baik akan lebih mudah disesuaikan.
tapi, mungkin saja, saat melangkah memasuki ruangan, seluruh studio sudah mati lampu… 😀
Wkwkwkwkwkwkwkwkwk………….. hampir semuanya betul….