nulis yg agak religius dikit boleh dong.
kadang² Tuhan “berbuat sesuatu” pd kita tuh lewat cara yg gak kita duga.
boleh dong yang biasanya kita sebut “kebetulan” itu dianggap sebagai hasil perkerjaan-Nya.
waktu mo ngadaain kegiatan outbond waktu itu aja banyak banget “kebetulan” yang “menguntungkan” (=serendipity).
(1)nyari pembicara untuk konfirmasi, gak ketemu², tau² pas mo pulang, ketemu di jalan.
(2)lagi nyari lagu “soundtrack” felem lama, tau² ketemu temen di jalan, dia punya.trus kata dia ambil aja CPU komputernya soalnya monitor dia juga lagi rusak.
(3)waktu di tempat kegiatan, ada 2 pembicara yg butuh infocus, kita gak tau mo nyari dimana. nanya ama pembicara pertama yg bawa infocus sendiri, ternyata dia minjem di depan tempat kegiatan.ternyata (lagi) yang punya infocus itu temennya beberapa panitia, dapet diskon deh.
nyadar gak sih kita klo kita sering ditolongin oleh Dia tanpa kita sadari??
pernah dengar ada orang yang definisi-in kebetulan : bertemunya kesempatan dan persiapan. boleh juga sih, persiapan sih emang “milik” kita, tapi datangnya kesempatan kan diluar kendali kita. tul gak??
kadang² ada hal yg blom kita selesaiin, trus kita ketemu orang yang dah lama gak ketemu, trus dia nanya “gimana itunya?” nah lo… boleh dong klo itu dianggap teguran dari Dia.
***
cerita laen, tentang gorengan, kmaren sore, lagi pengen makan gorengan. dg modal dua ribu di tangan kanan dan hape di tangan kiri serta kunci kamar di tangan kanan, melanglang-buanalah pemuda bercelanakan warna biru dan berbajukan inter milan (biru-item). dengan jumawa penuh keyakinan keluar dari gerbang kost dan berbelok ke kiri. berjalan jauuuuuhhh… ternyata nasib belum berpihak padanya, gorengannya tutup. kembalilah dia, mencoba mengadu nasib ke arah berlawanan, beberapa meter melewati kost-nya, terpampang tulisan “tersedia gorengan”. wahahaha… “satunya berapa mbak?”,”empat ratus mas”,”ya udah, bli aja lima *hiks,mahal*”. setelah dirasakan juga gak enak² amir, terlalu berminyak!!!! tapi gak apa², klo kepepet, rumput di-sayur aja dibabat juga tuh..
itulah sebabnya kenapa post ini bertajuk “jauhnya gorengan”.