ada seorang pemburu, ia bersama dengan seorang putranya. istrinya telah meninggal saat melahirkan anak mereka satu-satunya. mereka berdua tinggal di sebuah rumah kecil di pinggiran hutan, bersama dengan anjing peliharaan mereka. anaknya belum genap berusia 7 tahun.
suatu hari pergilah permburu itu ke hutan. setelah beberapa hari, ia kembali ke rumahnya. betapa terkejutnya ia melihat anjing peliharaannya terbaring di depan pintu rumahnya, bersimbah darah. begitu marahnya sang pemburu, ia berpikir bahwa anjing peliharaanya telah berubah menjadi buas dan memangsa anaknya.
anjing yang tidak tahu berterima kasih!!! masuklah ia ke dalam rumah mengambil kapak dan dengan sekali ayunan melayanglah nyawa si anjing.
dengan sangat sedih masuklah dia ke dalam rumah, tiba-tiba terdengar suara tangis di antara perabot rumahnya yang berantakan. ternyata anaknya sedang bersembunyi dan menangis. setelah melihat dengan teliti, ia mendapati seekor serigala terkapar tak bernyawa dengan luka gigitan di beberapa bagian tubuhnya.
tersentaklah ia dan menyesal karena dengan penuh kemarahan ia telah mengambil nyawa anjing peliharaannya yang telah menyelamatkan nyawa anaknya.
ia berpikir,
seandainya saja saat itu ia sedikit bersabar,
terbayang suasana bahagia saat ia memeluk anak tunggalnya,
ditemani oleh anjing peliharaannya yang setia melindungi anaknya…
*******************************
dalam hidup kita selalu memiliki persepsi dan dugaan. seringkali kita bertindak dan mengambil keputusan hanya berdasarkan dugaan sendiri.
karena begitu yakin dengan dugaan yang kita punya, kita tidak berusaha untuk mencari informasi yang lebih jelas dan lebih lengkap.
suatu saat, setelah mengetahui bahwa dugaan kita keliru, tidak bisa lagi kita merubah apa yang sudah terjadi…
apa lagi jika terbiasa membuat dugaan negatif terhadap suatu hal…
dijamin, kita akan tersesat dan 100% keliru dalam mengambil keputusan.
—————–
~ siapa lekas naik darah, berlaku bodoh,
tetapi orang yang bijaksana, bersabar. ~
~ orang yang sabar melebihi seorang pahlawan.
orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota. ~